Senin, 06 September 2010

Sebuah Refleksi Diri Seperlima Abad Hidup Didunia

Inilah pertama kalinya Saya memikirkan dengan serius apa yang akan Saya tulis di blog Saya ini (Wah… Berarti kemaren-kemaren kagak serius!^^). Maksudnya tulisan Saya kali ini berbeda dengan tulisan-tulisan Saya sebelumnya. Mengapa ? Selain karena tulisan ini Saya tulis di “Windows Live Writer” juga tentu saja karena sesuatu yang menggembirakan sekaligus menyedihkan telah menimpa Saya! Apa itu? Ok, Saya akan berbagi pada Anda … Yook, lanjuut!

Nah, inilah alasannya :
  1. Luarbiasa Alhamdulillah Saya sudah hidup di dunia selama se-per-lima Abad !
  2. Milad ini tepat tanggal 6 September 2010 alias 27 Ramadhan 1431 Hijriah !
Keduanya benar-benar Saya syukuri pada Allah SWT. Saya benar-benar bergembira dan juga benar-benar bersedih dengan ke-2 hal diatas. Saya bergembira karena Saya bisa berkumpul “full team” bersama Orangtua dan Adik-Adik Saya., suatu hal yang jarang terjadi dalam dua tahun terakhir.

Selain itu menginjak usia Saya yang memasuki kepala dua ini Allah juga memberikan hal  spesial seperti alasan poin ke-2 : Milad kali ini di Bulan Ramadhan! Disepuluh hari terakhir! Dihari ganjil 27 Ramadhan 1431 Hijriah! Suatu malam yang berpotensi menjadi malam Lailatul Qadr! (Semoga saja ya Allah... Amiin.. )

Tentunya Allah ada maksud tertentu dengan penanggalan ini bukan? Saya meyakininya seperti itu karena tidak ada sesuatu apapun di dunia ini diluar sepengetahuan-Nya. Ibarat kata ini adalah suatu momentum dalam pelajaran Fisika. Momentum dalam Fisika Klasik bisa didefinisikan sebagai ukuran kesulitan untuk mendiamkan benda. Sebagai contoh, sebuah truk berat mempunyai momentum yang lebih besar dibandingkan mobil yang ringan yang bergerak dengan kelajuan yang sama. Gaya yang lebih besar dibutuhkan untuk menghentikan truk tersebut dibandingkan dengan mobil yang ringan dalam waktu tertentu.

Nah, milad Saya kali ini merupakan suatu momentum yang besar!  Artinya Ramadhan kali ini yang bertepatan dengan Milad Saya harus menjadi akselerator kehidupan Saya selanjutnya. Kalau Saya buat grafik antara usia dan prestasi alias kualitas hidup  maka grafik itu kedepannya haruslah bergerak eksponensial!

Sedihnya adalah . . . Selama ini Saya hidup di dunia, Saya seperti belum berbuat apa-apa untuk diri Saya (terutama), lingkungan Saya, dan juga Indonesia. Mungkin itulah teguran Allah pada Saya, mungkin juga untuk Anda yang membaca tulisan ini.

Teguran yang mengisyaratkan pada kita bahwa kita selalu menuju kematian, bahwa hidup kita benar-benar selalu dalam kerugian sesuai dengan apa yang Allah sumpahkan …demi masa… /  firmankan dalam Al-Qur’an (Adakah yang yakin usia yang terlewati tanpa kerugian? . . . ) . Teguran keras agar Saya dan Anda benar-benar harus beriman & mengerjakan amal sholeh. Agar kita selalu nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

Saya ingin mengucapkan terimakasih pada : Papa Saya ; Mama Saya ; Adik-Adik Saya (Hanif, Hani, Hasbi, Hana & Haidar) Love you all ^^

Mari kita berdoa agar usia yang telah terlewati - tak peduli apakah hari ini hari lahir Anda atau tidak (toh.. usia tetap dan terus berkurang bukan ?) – diberkahi Allah SWT. Dan untuk selanjutnya disisa usia kita, Semoga Allah menunjukkan dan menetapkan hati ini dijalan yang lurus lagi benar. Jalan orang-orang yang  telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka. Amin ya Robbal ‘Alamiin…

Sebuah Refleksi Diri Seperlima Abad Hidup Didunia

Pradipta Suarsyaf @ Cigayung Sukabumi

Image Source :
http://mudataqwa.files.wordpress.com/2010/05/7jan-copy.jpg


Share/Bookmark

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar...

 
© Copyright by Good is the enemy of Great  |  Template by Blogspot tutorial