Sabtu, 01 Juni 2013

The Divine Message of DNA : Tuhan dalam Gen Kita

Ketika berkunjung ke gramedia berkali-kali saya melihat buku The Miracle of DNA : Menemukan Tuhan dalam Gen Kita karya Kazuo Murakami, Ph.D. Namun berkali-kali pula saya belum tertarik membacanya. Gambaran saya saat itu adalah buku seperti ini biasanya sama seperti buku motivasi lainnya. Seiring berjalannya waktu buku ini tetap bertengger di gramedia dan nampaknya sudah berganti cover, wah, buku bagus berarti :) tapi saya belum juga membelinya.

Sampai suatu saat ibu membeli buku ini. Beliau membacanya dan berkomentar, "Dipta, buku ini bagus mungkin dipta mau baca, Ibu sudah baca.." *)  sudah diedit sedemikian rupa kata-kata Ibu. hehe.. Tak biasanya Ibu membaca dari awal hingga tuntas, katanya Ibu tidak pernah membaca buku detail tentang sains apalagi DNA, jadi karena beliau tertarik dan tidak mengerti beliau antusias membacanya lembar-demi-lembar.

Nah, jadilah saya membaca buku ini. Buku ini memang mengajarkan diri kita untuk selalu berpikir positif dalam menjalani hidup. Ternyata berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kazuo Murakami (ahli genetika Jepang terkemuka, pemenang Max Planck Research Award (1990) dan Japan Academy Prize (1996)) didapatkan bahwa pikiran positif mempengaruhi nyalanya gen-gen positif yang mungkin sebelumnya gen tersebut dalam kondisi dorman / tidak aktif.

Seperti yang kita ketahui bahwa DNA (Deoxyribonucleic Acid) adalah blue-print dari setiap inci tubuh kita. DNA berisi kode genetik yang berfungsi secara spesifik mendeskripsikan kerja-kerja fungsional tubuh kita.

Dengan informasi DNA, maka sel dan jaringan di kepala akan menumbuhkan rambut yang terus tumbuh, sedangkan bulu di alis akan tumbuh dengan panjang tertentu (hm..coba kalo bulu alis atau mata tumbuh terus), begitu juga sel jari, telinga, mata dan seterusnya. DNA menjadi fondasi pertumbuhan sel, menyusun dengan tepat protein dan molekul RNA, lalu membentuk jaringan, organ hingga tubuh kita. Dalam hal ini, DNA sangat mempengaruhi aspek fisik kehidupan kita. Sedangkan aspek fisik (lingkungan) turut mempengaruhi mental kita, begitu juga sebaliknya.

Pengaruh Pikiran Pada Kesehatan dan Penyakit Secara Ilmu DNA

Dalam buku “The Divine Message of DNA” (DM-DNA) yang telah diterbitkan Mizan dengan judul “Tuhan dalam Gen Kita“, dikatakan bahwa kode-kode genetik DNA memiliki karakteristik on (nyala) dan off (padam). Tiap orang memiliki DNA yang mengandung semua bakat sekaligus perintang (bukan bakat) yang terprogram dalam 70 triliun kombinasi kode gen.  Artinya kode gen bakat piano dan anti-nya telah terprogram dalam gen kita. Hanya saja, apakah gen bakat kita cenderung atau sebaliknya antinya yang aktif (mirip mekanisme on-off pada sistem digital 0-1 atau biner). Begitu juga, gen kanker beserta antinya, gen tumor beserta antinya, gen cerdas beserta antinya, akan aktif atau tidak sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan [aspek lingkungan : makanan, lingkungan, suara, dst] dan pikiran. Begitu juga hipotesa graviton pasti memiliki antinya yakni anti-graviton.

Idealnya adalah kode gen positif yang aktif, sedangkan gen yang berbahaya dinonaktifkan. Dan berpikir positif merupakan kunci penting dalam mengaktifkan kode tersebut. Jika kita mengerti tentang sistem mikroprosesor atau mikrokontroller, maka kita akan mudah mengerti gen aktif sebagai high state (misalnya 5 volt DC) dan gen non-aktif sebagai low state (misalnya 0 volt DC). Dalam hal ini, berpikir positif merupakan “tombol” untuk mengaktifkan gen-gen positif dan memadamkan kode gen negatif, dan sebaliknya berpikir negatif menjadi “tombol” untuk mengaktifkan gen negatif dan memadamkan gen positif. Berbagai kasus dan penelitian diungkapkan secara rinci di buku Kazuo Murakami, Ph.D tersebut.

Konsep pikiran positif dan negatif telah menjadi frasa yang sangat familiar di telinga kita yakni “berpikirlah positif“, atau “ambil sisi positif“. Berpikir positif hendakya disertai rasionalitas terlebih dalam mengambil suatu keputusan. Disis lain, sejak kecil sebagian dari kita  lebih banyak mendapat porsi informasi negatif daripada positif. Kita cenderung mudah mengingat hal-hal negatif ketimbang hal positif yang kita alami atau peroleh. Terlebih dalam kondisi buruk, kita akan sulit untuk berpikir positif.

Buku ini menjadi sebuah pembuktian kekuasaan Allah seperti dalam firmannya : "Aku sesuai prasangkaan hamba-Ku" . Buku ini bisa menjadi salah satu referensi ilmiah mengenai genetika dan kaitanya dengan perilaku keseharian manusia.

Sangat mencerahkan dan saya merekomendasikan buku ini bagi siapa saja yang tertarik pada perkembangan genetika manusia.

Download ebook nya disini


Share/Bookmark

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar...

 
© Copyright by Good is the enemy of Great  |  Template by Blogspot tutorial