Jumat, 22 Februari 2013

Catatan Koas Anestesi (2) : Tempatnya Dalami Skill Invasif

Yosh...ini adalah catatan terakhir saya di stase anestesi RSUP Fatmawati. Melewati empat minggu di stase ini benar-benar seperti sekejap mata. Kalau tak pandai menyerap ilmu mungkin akan lewat begitu saja tanpa berbekas menjadi ilmu yang tertanam dalam otak. Dilihat dari kemampuan yang akan kita dapatkan jika serius di stase ini, menurut saya bisa dibagi menjadi dua :



1. Knowledge
Dari sisi ilmu sang koas diminta bisa menentukan seorang pasien yang akan di operasi diklasifikasikan dalam status fisik ASA berapa. Apakah dengan kondisi pasien terkini bisa ditoleransi untuk menjalani rencana operasi. Maka tuntutan background penyakit sangat penting disini demi klasifikasi ASA yang menentukan apakah pasien ini boleh di operasi/tidak menurut bidang anestesiologi.

2. Skill
Ada beberapa skill 'keren' yang bisa kita pelajari di stase ini. Pasang IV line berkali-kali, intubasi menggunakan laringoskop + blade dan juga ETT nya. Karena bidang ilmu anestesi itu lebih banyak berkecimpung dalam manajemen cairan tubuh dan biasanya dimanipulasi melalui cairan intravena maka kita dipaksa rajin untuk terbiasa memanfaatkan jarum.

Stase Anestesi di RSUP Fatmawati punya kriteria kelulusan tersendiri terutama dalam skill penanganan
kegawatdaruratan, dan lebih khusus lagi kita harus terampil dalam Basic Life Support s.d Advanced Cardiac Life Support. Karena BLS ini menjadi salah satu poin penting dalam kelulusan stase anestesi.

Ujian di Stase Anestesi RSUP Fatmawati meliputi :

a. Ujian BLS
Ujian ini bertujuan mengevalusasi kemampuan kita memainkan konsep CAB (Circulation - Airway - Breathing)  yang saat ini jadi guideline kegawatdaruratan jantung.

b. Ujian Pasien
Pada ujian ini kita diminta untuk menangani pasien dari mulai membuat Kunjungan Pra-Anestesi (KPA),
menyiapkan pasien di ruang persiapan operasi, melakukan pre-medikasi anestesi, menyiapkan obat intravena anestesi sesuai dengan berat badan pasien, melakukan induksi anestesi (memasukan obat anestesi, bagging, intubasi), observasi durante operasi, membangunkan pasien, sampai dengan observasi pasca operasi di Recovery Room.

c. Ujian Tulis
Ujian tulis di Fatmawati selalu berubah-ubah. Kemarin ujian tulis yang saya jalani berupa soal kasus dan kita diminta menjelaskan apa yang harus dilakukan jika menghadapi kasus yang diberikan.

d. Ujian Lisan
Ujian lisan stase anestesi meruapakn sequele dari ujian pasien. Jadi status anestesi yang kita buat menjadi bahan ujian lisan kita. Kita akan ditanya mengenai alasan mengapa dan kenapa mengunakan ini dan itu pada pasien yang kita anestesi.

Yosh, seru ya...alhamdulillah saya sudah menyelesaikan stase ini.
Semangat! Selanjutnya stase paru....

Saya akan menjalani 4 minggu stase paru...2 minggu di RSUP Fatmawati dan 2 minggu selanjutnya di RS Paru Cisarua.

Pradipta Suarsyaf


Share/Bookmark

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar...

 
© Copyright by Good is the enemy of Great  |  Template by Blogspot tutorial