"Terlalu banyak kebencian di sekeliling kami saat ini," kata Ali, seorang lelaki Uighur.
"Saya sangat takut untuk pulang ke rumah malam ini," kata Halisha, seorang Muslim Uighur yang berprofesi sebagai dokter mata. Ia pun memilih menginap di kliniknya yang kecil daripada harus pulang ke rumah di tengah situasi jalanan yang berbahaya. [eramuslim.com]
Rasanya belum sempat kita mengelap keringat dan air mata melihat saudara kita di Palestina menjadi korban keserakahan Yahudi laknatullah, kita kembali melihat saudara2 kita di belahan dunia yang lain terancam kehidupannya.
Semoga Allah Yang Maha Adil memberikan kemenangan dan ketenangan bagi Muslim Uighur di China sana!
Bagi anda yang membaca artikel ini, jangan hanya membaca dan menggelengkan kepala seraya berkata, "Sialan tuh si China!" tapi seminimal-minimal peran kita adalah berdoa untuk kebaikan saudara kita disana.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar...