Minggu, 02 Februari 2014

Perintah Membaca dalam Al-Qur’an dan Manfaat Membaca Buku Sastra & Biografi

Ayat Al-Quran pertama yang diturunkan pada umat manusia bukanlah mengenai Islam itu sendiri. Ayat pertama Al-Quran juga bukan mengenai syariat menjalankan agama Islam. Ayat pertama yang diturunkan adalah sebuah perintah sederhana. Bacalah!

ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ  
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (QS. Al-‘Alaq : 1)


Iqra' Bacalah! Itu merupakan kunci dari semua ilmu pengetahuan baik yang saat ini sudah diketahui dan juga yang masih tersimpan dialam. Saat ini membaca merupakan sebuah kebutuhan. Bahkan membaca bisa menjadi tolak ukur majunya sebuah bangsa.


Berbagai bentuk bacaan saat ini tersedia, dari mulai yang berbentuk fisik seperti buku hingga elektronik seperti ebook yang bisa kita bawa kemana-mana. Saya sendiri tertarik dengan dua jenis buku, yang pertama mengenai sastra dan kedua mengenai biografi.

Baik, mari kita mulai dengan buku yang bertemakan sastra, dan manfaat membacanya.
____
Di hamparan gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir. Sekalipun nyaman engkau di tengah impitan sesamamu, tak akan ada yang tahu jika kau melayang hilang.

Di lingkungan gurun yang serbaserupa, untuk apa lagi menjadi kaktus. Sekalipun hijau warnamu, engkau tersebar di mana-mana. Tak ada yang menangis rindu jika kau mati layu.

Di lanskap gurun yang maha luas, lebih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya kau sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana sini.

Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju yang abadi. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah, dan kaktus terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekedar bergerak dua inci.

Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena kau...berbeda.
______
Adakah makna yang bisa kita ambil dari buku karya Dee berjudul "Filosofi Kopi" ini? Tentu banyak, salah satunya menurut saya adalah berani benar ditengah pragmatisme orang-orang yang mengikut pada yang salah padahal mereka tahu itu salah.

Kenapa buku sastra penting. Karena sastra melembutkan hati dan membuka jendela kehidupan. Saya merasakannya ketika membaca buku-buku sastra. Bukankah banyak tokoh-tokoh negeri ini yang juga menyukai sastra bahkan berkarya lewat sastra? Sebut saja Buya Hamka. Beliau adalah penulis novel fenomenal "Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk" dan "Dibawah Lindungan Ka'bah". Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk bahkan sudah difilmkan, dan mendapatkan banyak respon positif dari masyarakat karena sarat makna.

Kedua, buku biografi. Saya secara subjektif sangat suka membaca biografi. Kita lebih tertarik membacanya karena isinya pengalaman hidup seseorang dan kebanyakan memotivasi. Buku ini tergolong ringan untuk dibaca, tidak seperti buku sastra yang kadang butuh konsentrasi lebih.

Manfaat membaca buku biografi ?
Manfaat utama dari kita membaca buku biografi adalah kita bisa mengambil saripati kehidupan seseorang tokoh yang menurut kita sukses. Sehingga secara tidak langsung dan tanpa kita sadari kita bisa menerapkannya dalam kehidupan kita.

Ini sangat baik karena kita juga menyingkat waktu untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan menghindari pengalaman yang sebenarnya bisa dilewati ketika kita mendapati diri kita pada posisi yang sama dengan biografi seorang tokoh.

Dan tentu biografi pertama yang harus kita jadikan rujukan adalah Rasulullah. Beliau lah tolak ukur setiap amalan kita dan dari beliaulah kita mendapatkan pemecahan secara paripurna mengengai segala permasalahan yang muncul dalam hidup kita.

Barulah kemudian kita bisa mengambil manfaat dari sahabat-sahabat Nabi, Tabi'in, Tabiit Tabi'in, hingga ulama yang kita kagumi hingga saat ini.

Tokoh nasional di negeri ini pun memiliki kharisma dan nilai yang patut kita acungi jempol.

Mari kita baca biogradi BJ.Habibie bagaimana ia membangun bangsa lewat teknologi pesawat dan komitmennya mendidik Habibie-Habibie baru dalam hidupnya lewat beasiswa yang ia kelola.3

Mari kita baca biografi Jusuf Kalla yang tak surut membangun bangsa dengan ciri khasnya Lebih Cepat Lebih Baik, dan dari biografinya kita akan tahu apa makna filosofis dari slogan tersebut serta apa yang melatarbelakanginya. Dari biografinya kita akan mengerti bahwa kesuksesannya dalam menyelesaikan konflik bukanlah sebuah proses singkat dalam perjalanan dirinya, melainkan sebuah proses yang panjang dan rumit yang berawal dari keluarganya.

Mari kita baca biografi Mohammad Hatta yang menjadi founding father koperasi Indonesia. Ia meletakan dasar-dasar ekonomi kerakyatan dengan tujuan kemakmuran rakyat Indonesia.

Dan terakhir saya punya kesan tersendiri ketika membaca buku biografi mantan menteri kesehatan kita, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH.

Mari kita baca biografinya maka kita akan temukan kisah penuh makna seorang menteri kesahatan. Ia menuliskan kisahnya menjelang kematiannya. Ya beliau saat itu mengalami kanker paru stadium empat. Beliau bercerita dengan gamblang dan terbuka bagaimana interaksi beliau dengan suami dan anak-anaknya. Bagaimana kehidupan suaminya. Bagaimana kehidupan anak-anaknya. Semua ia ceritakan dalam sakitnya. Tahu apa harapannya? Beliau mengharapkan agar buku ini bisa menjadi motivasi bagi orang yang ia kenal dan juga yang tidak ia kenal. Beliau masih memikirkan orang lain dikala ajal hendak menjemput.

Tokoh Internasional terkemuka pun banyak yang bisa kita baca biografinya. Salah satunya Biografi Steve Jobs.

Mari kita baca biografi Steve Jobs, jangan lihat sisi dimana beliau sukses saat ini tapi bacalah sejarah hidupnya dan kita akan temui sedemikian rumitnya hidup sang maestro Apple ini. Coba bayangkan Steve Jobs dilahirkan untuk diadopsi, tidak pernah lulus kuliah, dipecat oleh perusahaan yang dia bangun sendiri, dan mengalami kebangkrutan. Berat! Tapi semua itu bisa dilalui oleh seorang Steve Jobs dan lihatlah karyanya kini tak lekang dimakan zaman bukan? Ribuan orang terinspirasi karenanya.

Dari buku-buku ini saya belajar mengenai hidup yang tak mesti linier, hidup ini terhampar luas lalu kenapa kita memilih konvensional apalagi hanya mengekor orang lain? Dari buku-buku ini juga saya termotivasi bahwa sukses setiap orang itu punya makna yang berbeda-beda.

Marilah kita amalkan walau satu ayat. Percayalah ribuan makna akan kita dapatkan dari mengamalkannya, walau hanya dari sekedar membaca buku. Karena membaca adalah jendela dunia.
Semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum wr.wb

Referensi :
1.      Al-Qur'an Surat Al-'Alaq ayat 1
2.      Lestari, Dewi. Filosofi Kopi. Jakarta : Truedee Books; 2007
3.      Makka, Makmur. Habibie : Kecil tapi Otak Semua. Jakarta : Edelweis
4.      Sedyaningsih, Endang R. Untaian Garnet dalam Hidupku. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia; 2012
5.      Suhardono, Rene. Your Journey to be the #UltimateU 2. Jakarta : Kompas; 2013
6.      Hatta, Mohammad. Untuk Negeriku. Jakarta : Kompas; 2011
7.      Endah, Alberthiene. Athirah : Jusuf Kalla & Ibunda. Jakarta : Noura Books; 2013

8.      Isaacson, Walter. Steve Jobs. New York : Simon & Schuster; 2011


Share/Bookmark

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar...

 
© Copyright by Good is the enemy of Great  |  Template by Blogspot tutorial