Sabtu, 01 September 2012

Habibie & Ainun : Sang Istri di balik kesuksesan Habibie

....terimakasih Allah, engkau telah menjadikan Ainun dan Saya manunggal jiwa, roh, batin, dan hati nurani kami melekat pada diri kami sepanjang masa dimanapun kami berada... (doa B.J. Habibie)

Halaman demi halaman saya lewati cerita dalam buku ini. Jikalau didunia ini hanya ada rasa asin, manis, pahit, asam, dan umami maka kesemua rasa itu belum bisa mewakili rasa yang saya rasakan setelah membaca buku yang dituliskan oleh Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, berjudul "Habibie dan Ainun" ini. Buku ini dituliskan dengan hati dan air mata! (begitulah pengakuan BJ Habibie) ..Hingga bisa mempengaruhi siapapun yang membacanya.

Semua berawal dari Sumpah yang BJ Habibie ucapkan ketika ia dirawat di RS di Jerman semasa menuntut ilmu disana. BJ Habibie bersumpah untuk mengabdi demi bangsa dan negara selepas ia berhasil menyelesaikan pendidikannya di Jerman.



Buku ini memang banyak menceritakan mengenai istri B.J. Habibie, dr. Hasri Ainun, namun semua diceritakan dengan seksama bersama dengan kisah B.J Habibie berjuang baik di Jerman maupun di Indonesia. Selepas menikah dengan Ainun, B.J Habibie membawa serta Ainun untuk ikut menemaninya menyelesaikan tugas belajarnya di Aachen, Jerman.

B.J Habibie menyelesaikan studinya dengan sangat memuaskan. Dan segera beliau melamar pekerjaan di perusahaan pesawat di Jerman, MBB. Kariernya melesat bagai roket disana, hingga dia menjadi salah seorang direktur di perusahaan pesawat Jerman yang terkemuka tersebut.


Sampai pada suatu hari dimana B.J Habibie diminta untuk kembali ke Indonesia, membangun bangsa dan negara, padahal saat itu B.J Habibie baru saja menandatangani kontrak sebagai direktur. Tapi karena sumpah yang pernah ia sampaikan dan komitmennya pada Presiden Soeharto, B.J. Habibie meninggalkan Jerman dan kembali ke Indonesia.




Sebuah keputusan yang luarbiasa. Padahal dengan kedudukannya saat itu, B.J Habibie sudah sangat nyaman dan mapan hidup di Jerman. Bahkan saat itu ia tengah membangun rumah di Jerman. Tapi rasa nasionalisme dan sumpah yang dulu ia pernah ucapkan menjadi cambuk untuk segera ia tunaikan. Selain kedua alasan itu, adalah Ibunda B.J Habibie yang telah berjuang menyekolahkan ia hingga ke jenjang tertinggi dibidang aeronautika dunia. Ia ingin buktikan bahwa Ibunda nya tak sia-sia banting tulang membiayai sekolah B.J Habibie.

Nah, yang unik dalam setiap cerita dalam buku ini selalu saja ada kalimat ini : "..Ainun selalu memperhatikan saya, dalam keadaan apapun, Ainun selalu hadir memberi senyuman yang bagi saya memukau, menenangkan, mengilhami, dan sepanjang masa kurindukan.." Sebuah ungakapan cinta ini terus menemani pembaca hingga usai membaca buku ini.

Secara umum buku ini bercerita tentang kehidupan di Jerman, pulang ke Indonesia, merealisasikan Indonesia memproduksi pesawat N-250, kala menjadi menteri, wakil presiden, presiden RI ke-3, dan sampai kembali secara khusus mengisahkan mengenai sang istri tercinta berjuang menhadapi penyakitnya.




Ada beberapa hal yang perlu saya tuliskan disini yang bisa kita ambil sebagai pembelajaran dari dua insan terbaik bangsa Indonesia ini :


  1. Keduanya selalu berkomunikasi akan hal apapun
  2. Keduanya saling mendukung ketika sepakat akan suatu hal
  3. Keduanya sangat religius dan luarbiasanya baik B.J Habibie dan Ibu Ainun selalu puasa senin-kamis dan selalu membaca al-Qur'an satu juz setiap hari.
  4. Keduanya benar-benar seperti mewakafkan hidupnya demi bangsa, banyak kontribusi sosial yang mereka realisasikan, ICMI, PT. Habibie Center, ORBIT, sampai dengan pembinaan anak asuh. Mereka benar benar bermanfaat bagi orang banyak. 


Sungguh banyak hal yang bisa kita pelajari dari seorang jenius B.J Habibie selain empat poin diatas. Ingin rasanya saya bertemu dengan seorang petinggi yang sejak lama telah saya kagumi ini. Semoga ada kesempatan untuk bertemu dengannya. Amin.




Oya, Buku 'Habibie dan Ainun' yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, Inggris, Jepang, Cina, Jerman, dan Belanda ini rencananya akan diangkat kelayar lebar oleh MD Pictures. Rencananya akan tayang sekitar bulan Desember 2012. Film ini digarap oleh Sutradara kenamaan Indonesia, Hanung Bramantyo. Sebuah film yang layak ditunggu kawan-kawan...

Ini trailer nya :



"Saya berharap buku Habibie dan Ainun bisa menginspirasi, namun film ini seharusnya bisa lebih menginspirasi lagi," kata Habibie.


Demikian. Saya benar-benar anjurkan siapapun untuk membaca buku ini :) Sangat layak dijadikan salah satu buku kesayangan anda.

Ibu Ainun sungguh bisa dijadikan pelajaran bagi wanita manapun. Pengabdian tiada henti hingga menjelang ajal adalah buktinya..

Semoga Ibu Ainun diterima disisi Allah ta'ala. Amin.

yatta! buku ke #36
smgd baca #50 buku sebelum koass..



Share/Bookmark

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar...

 
© Copyright by Good is the enemy of Great  |  Template by Blogspot tutorial