Biasa
dipanggil dr. Boen, lulusan FK UI dan PhD farmakologi dari University
of California. Pada tahun 1966 mendirikan Grup Kalbe dan mengembangkan
bisnis di dunia farmasi.
Bicara tentang industri farmasi nasional, sulit melupakan Boenjamin Setiawan. Kecintaannya terhadap dunia farmasi mengantarnya sebagai salah satu tokoh industrialisasi farmasi modern nasional. Pria yang akrab disapa Dr. Boen ini tak lain adalah pendiri sekaligus pemilik PT Kalbe Farma Tbk., sebuah grup farmasi besar yang terintegrasi. Perusahaan farmasi lokal ini ditaksir memiliki aset di atas Rp5 triliun. Lengan bisnis grup ini meliputi obat-obatan, makanan kesehatan, bisnis pengepakan, distribusi, pergudangan, dan sarana riset modern.
Boen memiliki labar belakang akademis, khususnya di bidang farmakologi dan farmakinetik. Sebelum sepenuhnya menerjuni bisnis, peraih gelar dokter dari Universitas Indonesia dan Ph.D. bidang farmakologi dari University of California, AS, ini sempat beberapa tahun menjadi dosen. Sepulang dari sekolah di AS, ia banting setir, mencoba peruntungan dengan menggeluti bisnis farmasi. Tepatnya, pada 1966, cikal bakal Grup Kalbe resmi berdiri.
Keberhasilan Grup Kalbe memang tak luput dari kepemimpinan pria kalem ini. Sebagai ahli farmasi, Dr. Boen paham betul bagaimana perkembangan farmasi global. Ia terjun langsung mengembangkan jenis obat-obatan maupun makanan kesehatan Kalbe. Lompatan sukses Grup Kalbe terutama ditopang oleh kejeliannya membaca ceruk pasar dengan memproduksi dan memasarkan obat generik.
Kesuksesan Kalbe tak membuat Dr. Boen cepat berpuas diri. Kali ini ia kembali membuat gebrakan lewat langkah merger internal. Tiga perusahaan publik, Kalbe Farma, Dankos Laboratories, dan perusahaan distribusinya, PT Enseval Putera Megatrading, dilebur menjadi satu. Boleh jadi ini merupakan aksi merger internal terbesar yang pernah terjadi di bursa. Di luar itu, Kalbe juga melakukan sejumlah langkah strategis. Mereka mendirikan PT Innogene Kabiotect Pte. Ltd., sebuah perusahaan riset dan pengembangan. Kalbe juga menjalin kerja sama strategis dengan Morinaga untuk mendirikan pabrik susu dengan investasi sekitar Rp500 miliar.
Chairul Tanjung
Dokter
gigi lulusan FKG UI. Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis
dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di
kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga
pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di
bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut. Jaringan bisnis
terbesarnya justru di lingkup perbankan, media dan properti melalui
Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank
Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, Mega Finance, Para
Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega
Indah Propertindo, Trans TV, Trans 7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, Trans Studio dan Bandung Supermall.
Yang masuk di daftar dunia 2010
Dmitry Rybolovlev
Dengan nongol di urutan ke-79 dunia tahun ini, Dmitry Rybolovlev adalah
dokter terkaya di dunia menurut forbes yang berhasil saya temukan.
Tidak ada lagi dokter di urutan teratasnya. Mungkin ini salah, karena
banyak juga yang tidak dicantumkan pendidikannya (N/A). Dalam usia 43
tahun, kekayaannya tahun ini adalah 8,6 milyar dollar AS, didapat
sendiri dari industri fertilizer. Lulusan Perm Medical Institute tahun
1990, pada tahun 1995 dia sudah memimpin Urakali, pabrik fertilizer
pottasium terbesar di Rusia saat itu. Hal ini wajar di Rusia pada tahun
1990-an. Sejak Uni Soviet runtuh, Presiden Boris Yeltsin memulai
privatisasi perusahaan-perusahaan negara. Rybolovlev mendapat ijin dari
Menteri Keuangan untuk transaksi sekuritas, sesuatu yang jarang di masa
itu. Hal inilah yang membantunya mengakuisisi pabrik lokal Urakali, yang
saat ini telah menjadi pabrik fertilizer potasium terbesar di dunia.
Patrick Soon-Shiong
Lulusan
Medical Doctor dari University of Witwatersrand. Pemilik Abraxis Health
yang fokus pada pengembangan biomarker. Tahun 2005 menemukan obat
generik Abraxane untuk pengobatan kanker. Tahun ini, dia masuk di urutan
154 dunia.
Heinz-Horst Deichmann
Seorang
dokter orthopedi yang berhenti dari prakteknya di tahun 1956 untuk
meneruskan usaha sepatu keluarganya. Usaha itu saat ini telah berubah
menjadi ritel sepatu terbesar di Eropa, Deichmann-Schuhe GmbH. Masuk
urutan terkaya dunia ke-178 tahun ini.
Thomas Frist Jr
Lulusan
Medical Doctor dari Washington University. Sebelumnya dia menjadi
dokter di Angkatan Udara AS, dan tahun 1968 mendirikan Hospital Corp.
yang saat ini menjadi HCA Healthcare, penyedia layanan kesehatan
terbesar di AS. Thomas Frist masuk urutan 316 dunia tahun ini.
Phillip Frost
Masuk
urutan 437 orang terkaya dunia versi Forbes tahun ini. Lulusan Albert
Einstein, Medical Doctor; University of Pennsylvania. Kekayaannya
didapat dari industri farmasi Teva Pharmaceuticals.
Gary Michelson
Lulusan Hahnemann Medical College.
Masuk urutan 773 dunia tahun ini karena menang dalam pengadilan atas
hak kekayaan intelektualnya sebagai dokter bedah yang menemukan spinal
implant terhadap perusahaan pembuat alat kedokteran Medtronic tahun
2005. Atas uang ini, dia kemudian membentuk dua yayasan yang membiayai
penelitian ilmiah dan biologi reproduktif.
Yang masuk di daftar lain
Shin Chang-Jae
Orang
terkaya ke-5 di Korea Selatan tahun ini. Profesor obstetrik yang
mengambil alih bisnis ayahnya yang menderita kanker. Saat ini menjadi
Chairman Kyobo Life Insurance, perusahaan asuransi terbesar kedua di
Korea Selatan.
Chen Lip Keong
Lulusan Bachelor of Medicine and Surgery
(MBBS) dari University of Malaya tahun 1973. Memiliki perusahaan
NagaCorp Ltd. yang menguasai bisnis judi di Kamboja dan beberapa bisnis
property serta pariwisata di Malaysia. Dia masuk dalam urutan 29 orang
terkaya di Malaysia tahun ini.
Pongsak Viddayakorn
Lulusan
Medical Doctor, Siriraj Faculty of. Medicine, Mahidol University.
Pemilik terbesar Bangkok Dusit Medical Service, yang membawahi 27 RS di
Thailand dan 2 RS di Kamboja. Masuk dalam urutan 40 orang terkaya di
Thailand tahun ini.
Loo Choon Yong
Lulusan
M.B.B.S dari University of Singapore. Mendirikan Raffles Medical pada
tahun 1976 dengan 2 klinik, dan saat ini telah berkembang menjadi
jaringan 72 Rumah Sakit di berbagai negara termasuk Indonesia. Adalah
orang terkaya ke-23 di Singapura tahun ini.
Prathap Reddy
Lulusan
Stanley Medical College in Chennai. Pemilik jaringan Rumah Sakit
Apollo Hospital yang saat ini telah berkembang menjadi 50 RS dengan
lebih dari 8.000 tempat tidur di India dan seluruh dunia termasuk Oman,
Yaman dan Bangladesh, serta 900 apotik. Tahun ini masuk menjadi orang
terkaya ke-83 di India.
William W McGuire
Orang
terkaya ke-322 di AS tahun 2009. Chief Executive dari United
Healthcare, perusahaan asuransi terbesar kedua di AS. Keluar dari
prakteknya sebagai dokter spesialis paru dan jantung pada tahun 1984
untuk masuk ke bisnis ini.
Andreas Strungmann
Orang
terkaya di dunia ke-156 tahun 2009. Meninggalkan praktek dokternya di
Afrika Selatan untuk membuat pabrik obat Hexal AG pada tahun 1986. Saat
ini menjalankan Santo Holding investment arm yang berinvestasi di sektor
bioteknologi di Jerman, terutama penelitian kanker.
John Gandel
Orang
terkaya ke-647 dunia tahun 2009. Lulusan Medical Doctor dari Melbourne
University. Memperoleh kekayaannya dari 50% saham Chadstone, shopping
mall terbesar di Australia.
Kesimpulan
Banyak
jalan untuk menjadi kaya seperti telah ditunjukkan oleh para dokter
ini. Bisa tetap di dalam bidangnya atau keluar, sama saja. Tetapi, yang
jelas tidak ada yang kaya dengan hanya mengandalkan gaji dari bekerja
pada orang atau institusi lain atau praktek pribadi. Dan tidak ada yang
menjadi kaya dalam sekejap. Hampir semuanya adalah orang-orang yang saat
ini telah berusia tua. Harus ada sesuatu yang istimewa, entah itu
jaringan Rumah Sakit terbesar, industri farmasi, hak kekayaan
intelektual, menemukan obat atau suatu teknik.
Sumber
merujuk dari artikel sahabat Franz disini , thx berat :)
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar...