Kamis, 05 Mei 2011

UIN Jakarta Menuju World Class University

Hari ini (27/1) Saya mengikuti acara “Meet Rector” yang diadakan oleh BEM Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan. “Meet Rector” ini bertemakan “Sosialisasi Strategi Rektor Dalam Pencapaian Visi Dan Misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya datang terlambat karena harus mengikuti kegiatan akhir modul muskuloskeltetal. Namun ada yang menarik dari sisa waktu yang saya dapatkan.



Ketika masuk pembicaraan mengenai ambisi UIN Jakarta untuk masuk kejajaran World Class University. Diawali dengan pemutaran video berisikan pendapat mahasiswa mengenai ambisi tersebut. Kebanyakan mereka berpendapat bahwa cukup sulit UIN Jakarta untuk menjadi WCU.

Kemudian Prof. Komarudin Hidayat menanggapinya dengan sebuah kata “MIMPI”. Bukankah Thomas Alfa Eddison juga dahulu bermimpi bagaimana ketika gelap ada cahaya yang menerangkan? Nah, beliau juga menjelaskan bahwa UIN juga seperti itu. Dan UIN masuk WCU bukan hal yang tak mungkin.

------ melanjutkan tulisan…..

Hari ini (4/5) Saya kebetulan membuka file ini kembali..., haha… waktu itu tidak saya posting sepertinya karena laptop saya tiba-tiba mati. Nah, jadi males dah posting. Sekarang karena sudah ada semangat baru untuk posting untuk topic ini, mari kita lanjutkan…

WCU nampaknya selalu di gembor-gembor-kan oleh petinggi kamus UIN ini. Kalau saya boleh menganalisis maka saya katakana bahwa UIN memiliki kans yang cukup baik untuk menuju kesana. Mengapa? Karena UIN memiliki kesempurnaan dalam mengintegrasikan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan lainnya seperti sains dan teknologi, bahkan hadirnya fakultas kedokteran menjadi penyempurna yang menambah nilai universitas Islam ini.

Hanya masalahnya adalah bagaimana kedua ilmu tersebut bisa benar-benar diintegrasikan. Suatu masalah yang klasik karena kebanyakan dari masing-masing bidang tersebut hanya membahas mengenai bidangnya sendiri. Sangat jarang (atau saya yang tidak tahu..haha) yang berusaha mengintegrasikan secara nyata kedua ilmu tersebut.

Saya pernah menyampaikan pertanyaan di status facebook pribadi saya :

Ayo, apa tanggapan kalian : Apakah Ilmu Pengetahuan & Agama Bertentangan? Mari diskusi...^^

Setelah itu banyak yang menganggapi status saya ini…

Inilah jawaban saya yang sebenarnya ada di buku Angel & Demon, dan saya fikir ada benarnya juga :

Pengetahuan & Agama Tidak Bertentangan, Ilmu Pengetahuan Hanya Terlalu Muda Untuk Mengerti.

Dapat? Jadi, Ilmu Pengetahuan yang ada saat ini masih tidak sebanding dengan luasnya ilmu agama, oleh karena itu tugas manusia menelaah dan mempelajari ttg alam yang manjadi alat untuk mengerti akan agama misalkan apa yang dikatakan al-Qur'an. Dan menurut saya hal ini akan terus seperti itu, karena Al-Qur'an adalah lautan ilmu yang sangat sulit diterka ujung akhirnya.

Jadi macam itulah sulitnya mengintegrasikan Islam dan Ilmu pengetahuan yang ada saat ini di lingkungan akademis UIN Syarif Hidayatullah. Itu lah yang saya amati.

Walaupun nampaknya UIN Jakarta belum akan jadi WCU setelah saya menjadi dokter (uiih.. Amiin) saya optimistis dengan perkembangan dan dinamisasi pendidikan di UIN Jakarta.


Share/Bookmark

1 komentar:

Unknown mengatakan...

mengintegrasikan ilmu agama dan pengetahuan hanya akan menimbulkan ketidakfokusan. selain itu, orientasi pendidikannya juga gak jelas.

Posting Komentar

Silakan berkomentar...

 
© Copyright by Good is the enemy of Great  |  Template by Blogspot tutorial