Minggu, 04 April 2010

BELAJAR PERTANIAN, ISLAM, DAN ILMU PENGETAHUAN

Dini hari (Minggu | 4/4) sekitar pukul 03.00 wib saya sudah diajak Bapak saya untuk pergi ke pasar, tepatnya ke Pasar Minggu. Hmm, Ciputat ke Pasar Minggu? Jauhnya... (Alhamdulillah pake kendaraan). Ke pasar bukan untuk membeli bahan untuk masak dan yang biasa dilakukan bila ke pasar. Kali ini Bapak saya mengajak saya ke tempat distributor buah di kawasan Pasar Minggu. Ya, selain sebagai dokter bapak saya adalah seorang petani. Sejak dulu Bapak terbiasa menanam padi dan buah-buahan (setidaknya seperti itu yang saya dengar dari ceritanya). Malah cita-cita Bapak dulu bukanlah menjadi dokter tapi menjadi seorang sarjana pertanian. Namun Allah berkehendak lain dan menakdirkan Bapak yang saya sayangi ini menjadi dokter yang luar biasa.

Kembali ke topik, Bapak saya ingin mencari informasi bagaimana cara menyalurkan hasil panen kebunnya (yang ada di Cianjur) ke pasaran. Singkat cerita kami menemukan tempat distributor yang ternyata berada tak jauh dari rel kereta api, di daerah Lenteng Agung (kalo gak salah...). Disana banyak keranjang-keranjang buah. Bermacam-macam buah ada disana. Mulai dari pisang, belimbing, buah jambu batu, dll.


Akhirnya Bapak bertemu dengan 2 orang yang menurut saya menjadi 'manager' disana. Yang pertama saya tak tahu namanya dan yang kedua namanya Pak Pren. Dengan Pak Pren inilah Bapak banyak bertukar fikiran mengenai banyak hal, dari mulai cara menanam yang baik, jarak antar tanaman yang ideal, cara pendistribusian buah tersebut, sampai2 'nyerempet' masalah anak coba! Haha.. Padahal baru pertama kali bertemu.. Mungkin karena memiliki pandangan yang sesuai langsung klop gitu.



Saya ngapain disana? Ya, menjadi pendengar yang baik saja. Alhamdulillah sedikit banyak saya mengetahui bagaimana menjadi seorang petani.
Bersyukur pada Allah atas nikmat yang ia berikan...

---------------------------------------------------------------------

DIKOTOMI IPTEK DAN AGAMA

Siangnya saya ikut acara pengajian keluarga besar dari Ibu di daerah Bonjer (Kebon Jeruk). Singkat cerita Ustadz memberikan materi mengenai "Menjaga Keimanan". Yang menarik adalah ketika sesi tanya jawab. Saya seperti mengulang kembali kuliah "Studi Islam" di Fakultas Kedokteran UIN Jakarta. Seperti halnya dikuliah Ustadz menjelaskan mengenai fenomena saat ini yang terlihat jelas adanya dikotomi antara IPTEK dan AGAMA. Seperti kita ketahui ISLAM adalah agama yang sempurna. Melalui Al-Quran yang merupakan sumber ilmu pengetahuan seharusnya tidak ada lagi dikotomi pengetahuan umum dengan agama islam. Mengapa? Karena Islam dan Ilmu Pengetahuan Teknologi pada dasarnya merupakan sesuatu yang integral. Keduanya tak terpisahkan. Ketika kita membahas agama maka berarti kita membahas Ilmu Umum, dan sebaliknya.

Semoga kedepannya muncul generasi-generasi baru (Ya Allah semoga saya termasuk didalamnya) yang tidak lagi membeda-bedakan antara Ilmu Umum dan Agama, melainkan menyatukannya menjadi Ilmu yang terintegrasi luar biasa. Bukan tak mungkin muncul penemuan2 baru dari generasi ini. Aaamiin.


Share/Bookmark

1 komentar:

icha mengatakan...

Amin. ;)
Agama tanpa ilmu itu buta, ilmu tanpa agama itu bencana.

Posting Komentar

Silakan berkomentar...

 
© Copyright by Good is the enemy of Great  |  Template by Blogspot tutorial