Jumat, 25 Desember 2009

Mother’s Day : Malaikat di Rumahmu

Selasa (22/12/2009) kemarin adalah hari yang istimewa bagi kita dan khususnya bagi seorang ibu. Kita memperingati Hari Ibu. Kebetulan pada hari tersebut SCORA FMHS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan acara berjudul, “Mother’s Day”. Sebuah acara yang cukup bagus dan saya tertarik pada acara nonton bareng sebuah film pendek tentang ibu. Film itu mengingatkan saya pada sebuah tulisan (bulletin Thursina Ed.2/2007) yang pernah saya baca 3 tahun silam, ketika saya masih seorang pelajar SMA. Film ini menceritakan tentang

seorang bayi yang akan diciptakan oleh Allah SWT ke bumi. Bayi ini bertanya – tanya pada tuhannya perihal siapa yang akan menjaganya, siapa yang akan melindunginya, dan pertanyaan lainnya.

Berikut adalah cerita lengkap mengenai film tersebut :

Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.

Dia bertanya kepada Allah : “Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah?”

Dan Allah menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu.”

“Tapi disini, di dalam surga, apa yang pernah saya lakukan hanyalah bernyayi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya untuk berbahagia.”

“Malaikatmu akan benyayi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia.”

“Dan bagaimana saya mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka?”

“Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dia akan mengajarkan bagaimana kamu berbicara.”

“Dan apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berdialog kepada-Mu?”

“Malaikatmu akan mengajarkan kepadamu bagaimana cara berdo’a.”

“Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya?”

“Malaikatmu akan melindungimu, walaupun nyawa adalah taruhannya.”

“Tapi saya pasti akan merasa sedih karena tidak dapat melihat-Mu lagi.”

“Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang Aku, dan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali pada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada disisimu.”

Saat ini surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar, dan sang anak bertanya perlahan, “Ya Allah jika saya harus pergi sekarang, bolehkah Engkau memberitahuku siapa nama Malaikat itu?”

“Kamu dapat memanggil malaikatmu, Ibu.”


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebuah kisah yang membuat hati ini bergetar, terlebih bagi seorang anak yang tinggal jauh dari orang tuanya. Mungkin dia akan lebih merasakan cinta dan kasih sayang Ibu padanya dibandingkan orang lain.

Hikmahnya adalah bagaimana kita sebagai seorang anak dapat memberikan yang terbaik bagi kedua orangtua kita. Jangan kecewakan mereka dengan perilaku yang tidak baik. Mari kita sama-sama membuat bangga kedua orang tua kita dengan meraih prestasi dalam banyak hal. Buatlah mereka tersenyum bahagia dan tertawa akan akhlaq dan adab kita. Semoga Allah masih memberikan kesempatan bagi kita untuk berbakti pada kedua orang tua kita! Aamiin.

Referensi :
Buletin Thursina Edisi Ke-2. 2007. Rohis SMA Negeri 28 Jakarta


Share/Bookmark

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar...

 
© Copyright by Good is the enemy of Great  |  Template by Blogspot tutorial