Jumat, 16 Oktober 2009

ILMU dan AMAL

Beberapa hari yang lalu, kalo nggak salah hari Senin (12/10) teman satu kos – mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta - membacakan sebuah cerita yang mirip hadis (ga yakin karena di sumbernya tidak tertulis riwayat siapa) yang membuatnya bertanya pada saya tentang suatu hal mengenai akal.




Berikut petikan hadisnya,
Dari Aisyah ra, bahwa pada suatu hari dia bertanya pada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, dengan apakah berkelebihan setengah manusia dari setengahnya?”

Rasulullah menjawab, “Dengan akal!”

Kata Aisyah pula, “Dan di hari Akhirat?”

“Dengan Akal juga” , kata beliau.

“Bukankah seorang manusia lebih dari manusia lain dari hal pahala lantaran amal ibadahnya?” kata Aisyah pula.

“Hai Aisyah, bukankah amal ibadah yang mereka kerjakan itu hanya menurut kadar akalnya ? Sekedar ketinggian akalnya, sebegitulah ibadah mereka dan mereka dari menurut akal itu pula pahala yang diberikan kepada mereka.”

Sabda Rasulullah juga,
“Allah telah membagi akal kepada tiga bagian. Siapa yang cukup mempunyai ketiga bagiannya, sempurnalah akalnya. Kalau kekurangan walau sebagian, tidaklah ia terhitung orang yang berakal.”

Orang bertanya,
“Ya Rasulullah, manakah yang tiga macam itu?”

Kata beliau,
“Pertama, baik ma'rifatnya dengan Allah, kedua baik taatnya bagi Allah, ketiga baik pula sabarnya atas ketentuan Allah.”

Walah, jujur baru kali ini dengar hadis ini. Atau mungkin sudah pernah hanya sudah lupa.

Mencoba menanggapi, sambil menganggukan kepala tanda setuju. Memang benar kita dinilai karena amalan ibadah kita, tapi janganlah lupa bahwa suatu amalan diterima karena ada ilmunya. Hal ini menegaskan kepada kita bahwa dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah, dalam hal ini ibadah, kita diwajibkan untuk menuntut ilmu mengenai amalan ibadah tersebut.

Dan kalau diperhatikan lagi, ada relasi yang kuat antara ibadah kita pada Allah dengan kualitas kecerdasan kita. Semakin kita dekat dengan Allah (ma'rifatullah), semakin kita taat pada-Nya, dan sabar atas ketentuan-Nya, maka semakin mudahlah kita mendapatkan ilmu dari sekitar kita.

Ya, mungkin itu telaah dari akal saya yang sangat terbatas. Setelah itu saya katakan pada teman saya itu coba kau tanya kepada dosenmu. Ha... Ha.... Ha....

Semoga manfaat …


Share/Bookmark

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar...

 
© Copyright by Good is the enemy of Great  |  Template by Blogspot tutorial