Kamis, 23 Agustus 2012

Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China !


اُطْلُبُوْا العِلْمَ وَلَوْ في الصِّينِ

“Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri China.”

Walau banyak ulama sepakat bahwa kalimat diatas merupakan hadist dhoif (lemah) namun melihat bagaimna China berkembang saat ini, nampaknya memang banyak yang harus kita pelajari dari bangsa China. Saat ini China tengah menjadi kekuatan baru di dunia. Yang saya amati melalui media, setidaknya China saat ini melaju berkembang cepat dalam bidang pendidikan, teknologi, ekonomi, dan olahraga. 

Layaknya sebuah proses belajar, proses menuju kejayaan China tidaklah diperoleh dengan sekejap mata. Kegagalan Revolusi Kebudayaan mungkin menjadi salah satu pengalaman pahit yang pernah dirasakan bangsa China. Diperkirakan 20 jutaan orang tewas dalam revolusi yang diprakarsai Mao Zedong tersebut.

Namun, pengalaman pahit itu justru menginspirasi Deng Xiaoping, bapak modernisasi ekonomi China. Deng memutuskan China harus unggul dalam sains dan teknologi yang dapat direalisasikan lewat pendidikan. Seperti dicatat oleh Peter Navarro (Letupan-letupan Perang China Mendatang , 2008), secara akumulatif dalam kurun waktu 1978-2004, sebanyak 651.776 putra putri China lulus belajar di luar negeri, kendati yang kembali ke China untuk membangun negara hanya 144.975 (22,2 %). Proses kebangkitan yang mirip dengan kebangkitan Jepang pasca bom Hiroshima-Nagasaki inilah yang pada akhirnya merubah wajah China saat ini.

Dalam bidang pendidikan, 25 Universitas di China masuk dalam 100 Universitas Terbaik di ASIA. Artinya di wilayah ASIA saja, China punya modal kuat di bidang pendidikan mengungguli Jepang, Israel, Korea Selatan, dan negara ASIA lainnya.

Di bidang olahraga mari kita ambil contoh yang paling dekat yaitu Olimpiade 2012 yang baru saja berlangsung di London, UK. Walau China pada akhirnya hanya menempati urutan ke-2 dalam perolehan medali dibawah USA, namun lihat bagaimana China bisa mencapainya. Coba perhatikan juga bagaimana tahun lalu saat Olimpiade 2008 dilangsungkan di Beijing, China menjadi juara Umum. Ini membuktikan bahwa China tidak hanya jago kandang, China juga mampu unjuk gigi di luar negaranya.

Seperti yang saya baca di Vivanews.com, Saya acungkan jempol untuk China dalam mempersiapkan atletnya. Bagaimana tidak, Atlet China berlatih super keras sejak kecil. Ketika China merekrut anak-anak yang menunjukan bakatnya, maka setiap hari mereka seperti diberi iman baru : medali emas adalah tujuan hidup. Medali emas bagi negeri China itu adalah semacam nasib bagi hidup para atletnya. Latihan keras dan panjang menjadi menu yang harus atlet China jalani hingga mencapai target emas.

Seperti yang pernah saya bahas di resensi buku "Filosofi Kopi" di cerita "Salju Gurun", China membuktikan bahwa mereka adalah Salju di Gurun. Atlet China berlatih berbeda dari atlet negara lain. Atlet China berlatih lebih keras dan lebih lama. Rahasia ini diungkapkan oleh Pelatih Kepala Tim Tenis Meja China, Shi Zhihao, "Pemain China berlatih 3-4 jam setiap hari, sedangkan pemain Eropa cuma 1-1,5 jam saja,” kata Shi kepada Reuters.

Maka hasilnya bisa kita lihat, mereka menguasai banyak bidang arena olahraga dan mencetak rekor-rekor baru di Olimpiade London 2012. 

Di bidang teknologi, China mulai mendominasi dunia. Walau saat ini tidak sementereng Jepang dengan industri Otomotifnya dan Korea Selatan dengan Samsung-nya, atau Amerika dengan Apple dan Microsoft nya. Tapi lautan elektronik China sudah banyak membanjiri pasaran. Kalau tidak percaya, lihat barang elektronik di Indonesia, banyak merek-merek tak terkenal asli buatan China. China punya pasar sendiri dan itu menjadi keunggulannya.

Tapi jangan anggap remeh teknologi China, melalui China Academy of Launch Vehicle Technology (CALT), Indonesia bisa numpang mengorbitkan satelit PALAPA-D. Penjelajahan ruang angkasa oleh China tidak diraih semudah membalikkan telapak tangan. Akademi yang sekarang memperkerjakan 22.000 karyawan, 10.000 teknisi senior dan 23 akademisi itu, sudah didirikan sejak tahun 1957. 


The Big Four BRIC
Dalam bidang ekonomi, China masuk dalam The Big Four alias BRIC, yakni kelompok / rombongan negara dengan kekuatan ekonomi baru yang dipopulerkan oleh  Goldman Sachs Group. Negara-negara itu adalah Brasil, Rusia, India, dan China.

Baiklah, nampaknya sudah cukup saya memaparkan kedigdayaan Negeri Tirai Bambu ini :)
So, ga ada salahnya kita belajar sampai ke Negeri China! atau...
mari kita belajar dari Negeri China...

Oleh : Pradipta Suarsyaf, CH, CHt

Referensi :


Share/Bookmark

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar...

 
© Copyright by Good is the enemy of Great  |  Template by Blogspot tutorial