Rabu, 11 April 2012

Sampaikan Pendapatmu Dengan Hikmah !

Siang yang cukup nyaman saya duduk di cafetaria kampus kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak ada yang istimewa memang, tapi jemari inilah yang menuntun saya menuliskan mengenai "pentingnya belajar menyampaikan pemikiran / ide / kehendak dengan hikmah"

Suatu hal yang nampaknya sepele, namun terkadang bahkan mungkin sering menjadi masalah dalam berkomunikasi. Tentu kita ingat bagaimana Rasulullah bisa menyebarkan Islam demikian luasnya karena beliau menyampaikan Islam dengan hikmah. Sesuai dengan ayat yang sering kita dengar ini,

 “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”..
(An-Nahl : 125)


Terkadang misalnya dalam kehidupan kita acapkali ada yang mengharuskan kita berdebat dan berusaha mempertahankan ide serta pandangan kita. Namun berapa banyak dari kita yang terkadang terlalu meluapkan apa yang kita inginkan dan tak menerima pendapat orang lain. Padahal belum tentu pendapat itu diterima oleh orang lain.


Itulah mengapa pada ayat diatas (menurut pemahaman saya.. :)) kita diingatkan untuk menyampaikan sesuatu dengan hikmah. Hikmah disini bisa berarti mengatur urusan dengan sebaik mungkin yaitu menempatkan segala urusan pada tempatnya dan meletakkan segala sesuatu pada posisinya. 

Jadi memaksakan kehendak/ opini pada orang lain adalah bertentangan dengan hal ini. Mengapa? karena orang lain butuh waktu untuk sesuai dengan apa yang kita sampaikan. Jika kita memaksakan kehendak serta tergesa-gesa dalam memutuskan sesuatu maka itu tanda dari orang yang tak berakal dan tidak sesuai dengan prinsip hikmah.

Mari kita ambil contoh bagaimana Al-Qur'an diturunkan. Al-Qur'an diturunkan berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dan setiap ayatnya selalu diturunkan karena suatu sebab. Disini kita seharusnya bisa menangkap bahwa secara substansial Allah menyampaikan firman-Nya melalui Al-Qur'an dengan bertahap dan tidak tergesa-gesa. Itulah sebabnya Al-Qur'an melalui Nabi Muhammad bisa diterima banyak kalangan sampai Al-Qur'an itu benar-benar meresap kedalam jiwa setiap manusia. 

Dan sampaikan kehendak / opini kita dengan adab yang baik. Karena kualitas kita itu tetap diperlihatkan dari apa yang kita ucapkan. Sampaikan hal-hal yang baik dengan cara yang baik. Tidak menyinggung orang lain dan merendahkan orang lain. Dan tidak meninggikan suara diatas volume suara yang dibutuhkan, karena mungkin saja tanpa kita ketahui hal ini membuat orang lain sakit hati. So, berhati-hatilah dalam berkata! Karena lidahmu bisa menjadi setajam samurai yg siap membunuh empunyanya.

Sip, diakhir tusilan ini saya ingin berpesan untuk diri saya pribadi dan kalian yang mungkin saja sengaja atau tidak terdampar di blog ini untuk belajar berkomunikasi dengan baik dan benar. Itulah sebabnya mengapa Ilmu Komunikasi jadi sebuah jurusan di Universitas :) haha..karena ilmu komunikasi itu penting. Dan sebaik-baik ahli berkomunikasi adalah suri tauladan kita Nabi Muhammad :)

ada quote yang bagus, nemu pas iseng-iseng nge-net :

"Argumentasi seringkali tak membuktikan apa-apa, kecuali keinginan semata" CHARLES CALEB COLTON (1780-1832), penulis dan olahragawan asal Inggris

dan ada nasehat yang bagus juga nih dari seorang bapak :

"Dan sampaikan pendapatmu itu dengan penuh hikmah dan bijaksana, maka semua akan merasa nyaman dan Rendahkanlah nada bicaramu maka semua akan respek terhadap dirimu" (nasehat seorang bapak)

___cafetariafkik_11-04-2012


Share/Bookmark

1 komentar:

Anonim mengatakan...

like this...

Posting Komentar

Silakan berkomentar...

 
© Copyright by Good is the enemy of Great  |  Template by Blogspot tutorial