Jumat, 27 Agustus 2010

Padre y Madre, Muchas Gracias!

Sudah lama saya merantau, 8 tahun. Selama 6 tahun Saya investasikan hidup di Jakarta, sejak 2002-2008. Melanjutkan perantauan ke Bandung selama 1 tahun dan kemudian hijrah ke Tangerang Selatan. Perjalanan hidup yang panjang dan kini tengah berusaha menjadi seorang dokter yang baik. Bagaimana dengan Anda?

Kata seorang teman saya, Achmad Lutfi -saat ini kuliah di Fachhochschule Wolfsburg Jerman-, kita harus belajar mencintai pilihan hidup. Di profil fb-nya ada kata-kata menarik : banyak orang hebat yang keputusannya tidak populer, maka jangan takut membuat keputusan yang tidak umum, apalagi jika itu sebuah kebaikan!.



Lalu apa hubungannya antara hidup perantauan saya dengan perkataan teman saya diatas? Nah, disini saya hanya ingin berbagi. Saya benar-benar kagum dengan kedua orang tua saya. Bagaimana tidak, kalau saya jadi orang tua dan punya anak berumur 12 tahun, saya akan benar-benar berfikir untuk me-rantau-kan anak saya ke Jakarta. Tapi itulah yang orang tua saya lakukan. Sebuah pilihan yang tidak umum dilakukan orang tua dimana pun bukan? Dan saya pun kini menikmati keputusan hidup spektakuler kedua orang tua saya itu.

Lanjut.. Pernah nonton drama korea berjudul "God of Study" ? Kalo yang pernah nonton pasti tau kalau Hwang Baek Hyun di akhir cerita diterima di Universitas terbaik di Korea, Cheon Ha University. Tapi karena sejak kecil dia ingin menjadi dokter dengan mantap dia pindah ke Tae Pyeong University. Tahu apa yang dikatakan neneknya (Dia hanya tinggal dengan Neneknya di Seoul) ketika Hwang Baek Hyun menyatakan niatnya, yang berarti harus meninggalkan universitas yang didambakan semua orang?

"Ikuti kata hatimu, Nenek akan selalu mendukung apapun pilihanmu"

Ketika saya memutuskan untuk kuliah kedokteran, saya benar-benar bersyukur punya orang tua yang sangat mendukung pilihan anaknya. Padahal saat itu saya sudah kuliah di salah satu Institut Terbaik Bangsa, namun orang tua saya berkata,
"Kalau memang mau masuk kedokteran
silahkan, papa dan mama selalu mendukung!".
Setelah pindah banyak yang mempertanyakan kepindahan saya, banyak yang menyayangkannya, bahkan ada yang menertawakannya. Tapi seperti yang pernah saya dengar dari guru Saya Pak Mario Teguh,

"Dalam mencapai kesuksesan Jangan dengarkan perkataan orang lain
Yang tidak memperkuat kesuksesan kita"

Dan Pak Mario Teguh pun melakukan hal yang tidak umum bagi kebanyakan orang, beliau memutuskan untuk hengkang dari Citibank padahal ketika itu beliau menjabat sebagai Vice-President di Bank ternama tersebut. Dan kini beliau memilih untuk menjadi orang yang lebih berguna bagi orang banyak.

Dan kini saya pun sedang kuliah di kedokteran dan menikmati perjuangan hidup disini. Akhirnya Saya benar benar ingin memeluk kedua orang tua saya kemudian berkata,

Padre y Madre, Muchas Gracias!
Sudahkah Anda berterimakasih pada Ayah dan Ibu ?
Yang telah membuat hidup Anda Luar Biasa!


Share/Bookmark

2 komentar:

Zana mengatakan...

dip, itu judul artinya:
papa, mama, terima kasih banyak!

kayak gitu bukan?
~ngasal ngartiin

Pradipta Suarsyaf mengatakan...

@Eka : Yup, Betul Ka^ Moga kita jadi anak yang sholeh bagi kedua orang tua kita.

Posting Komentar

Silakan berkomentar...

 
© Copyright by Good is the enemy of Great  |  Template by Blogspot tutorial